Interior mesjid Sulaiman, Turkey
Mengenal gaya arsitektur Islam tentunya tidak terlepas dari bangunan rumah ibadah umah Islam, mesjid. Cikal bakal dari arsitektur Islam itu sendiri berakar dari bangunan Ka'bah yang terletak di Mekkah, Arab Saudi. Arsitektur Islam itu sendiri didefenisikan sebagai hasil karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik ( sesuatu yang nampak secara jelas oleh panca indera) dan metafisik (sesuatu yang tidak tampak panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya) bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim.
Sementara ciri-ciri atau kaidah arsitektur Islam tentunya tidak terlepas dari Alquran, kitab suci agama Islam, yaitu:
- unsur dekoratifnya banyak menggunakan seni kaligrafi atau ornamen yang mengingatkan kepada sang pencipta jagat raya, Allah, SWT.
- melarang penggunaa simbol makluk hidup yang bernyawa seperti gambar atau patung mnusia maupun binatang.
- Hasil dari design bangunan tidak untuk dipamerkan atau kesombongan.
- Pengaturan ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku.
- Posisi toilet tidak dibolehkan menghadap atau membelakangi kiblat.
- Keberadaan bangunan tidak merugikan tetangga disekitar.
- Pembangunan sampai berdirinya bangunan seminimal mungkin tidak merusak alam.
- Menggunakan warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti warna-warna alam.
Gaya arsitektur Islam berkembang setelah kebudayaan muslim memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium. Contoh awal yang paling populer misalnya :
- Dome of The Rock (Masjid Qubbah as Sakhrah) / Kubah Batu , diselesaikan pada tahun 691 terletak di Temple Mount (atau Gunung Moria) Jerusalem. Diperkirakan dibangun pada 688 - 691 M oleh Kalifah Umayyah Abdul Malik bin Marwan, bangunan ini lebih tepat disebut sebagai kuil daripada mesjid, karena bentuknya yang segi delapan dan mengelilingi sebuah bentukan batu dan gua. Karena octagonal bangunan ini tidak menghadap ke Mekkah dan mihrabnya (ceruk kiblat) terletak diarah tenggara, dekat pintu selatan. Gaya arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Bangunan ini yang pertama memakai kubah. Pemakaian kubah pada arsitektur Islam muncul kembali sekitar abad ke-17.
- Mesjid Raya Samarra di Irak, bangunan berciri khas dengan adanya minaret. Masjid Agung Samarra adalah masjid yang terletak di kota Samarra, Irak, dan dibangun pada abad ke-9 (selesai pada tahun 847). Masjid ini dibangun oleh khalif Bani Abbasiyah, Al-Mutawakkil, yang berkuasa (di Samarra) dari tahun 847 sampai tahun 861.
- Mesjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki turut memengaruhi corak arsitektur Islam. Ketika Ustman merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah basilika menjadi mesjid (sekarang museum), yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan peradaban islam, misalnya penggunaan kubah.
- Mesjid-mesjid Islam semasa kekaisaran Ustman, misalnya mesjid Sulaiman, dan mesjid Rustem Pasha' yang dipengaruhi gaya Hagia Sophia juga menjadi model untuk pembangunan
Mesjid Raya Samarra di Irak
Masjid al-Aqsa
Selanjutnya dalam perkembangannya gaya arsitektur Islam dipengaruhi oleh gaya arsitektur Persia dan Moor.
Arsitektur Persia
Arsitektur Persia merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan Islam untuk pertama kalinya. Sisi timur dari sungai eufrat dan tigris adalah tempat berdirinya kekaisaran Persia pada sekitar abad ke-7. Karena kedekatannya dengan kekaisaran persia, Islam cenderung bukan saja meminjam budaya dari persia namun juga mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan evolusi dari arsitektur persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai pudar yang menunggu digantikan oleh kebudayaan lain. Banyak kota, misalnya Baghdad, dibangun dengan contoh kota lama persia misalnya Firouzabad. Bahkan, sekarang bisa diketahui bahwa dua arsitek yang dipekerjakan oleh Al-Mansur untuk merancang kota pada masa awal adalah warisan dari kekaisaran Persia, yaitu Naubakht, seorang zoroaster persia, dan seorang Yahudi dari Khorasan, Iran yaitu Mashallah. Mesjid gaya persia bisa dilihat dari ciri khasnya yaitu pilar batu bata, taman yang luas dan lengkungan yang disokong beberapa pilar. Di Asia Timur, gaya arsitektur Hindu juga turut memengaruhi namun akhirnya tertekan oleh kebudayaan persia yang ketika itu dalam masa jayanya.
Arsitektur Moor
Pembangunan mesjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan bergeliatnya arsitektur islam di peninsula Iberia dan Afrika Utara. Mesjid dengan gaya Moor sangat mencolok dengan interior lengkungannya yang penuh dekorasi. Arsitektur moor meraih masa puncaknya dengan dibangunnya Alhambra, istana sekaligus benteng di Granada, dengan interior yang memiliki ruangan terbuka yang luas dan memungkinkan udara mengalir secara lancar, dan didominasi dengan pemakaian warna merah, biru dan emas.
Masjidil Haram, Mekkah
Sumber: -Wikipedia bahasa Indonesia
-www.republika.co.id
imege : Google image
beautiful design...
ReplyDelete<a href=" http://www.arsitekbali.com/arsitekture islam</a>
Unik unik ya gambar masjidnya. D indonesia blm ada masjid kayak gitu
ReplyDelete